Persib Lupa Tanggal Lahirnya Sendiri
oleh Rizki Sanjaya
Minggu, 12 Maret 1933, dua hari sebelum Persib diyakini berdiri, kompetisi
di bawah naungan P.S.I.B.(1) masih menjalankan roda kompetisinya.
Sore hari itu, di lapang A.T.V.C, empat kesebelasan bertanding berebut poin.
Pertandingan antara O.P.I. melawan S.V.C. berakhir untuk kemenangan O.P.I.
dengan skor 2-1. Sedang di pertandingan lain, K.P.C. unggul tipis 1-0 atas
lawannya H.B.O.M.
Rabu, 15 Maret 1933, sehari pasca-14 Maret 1933, Sipatahoenan tak sedikit
pun merilis berita berbau Persib. Padahal Sipatahoenan tak pernah tebang pilih
mewartakan informasi sepak bola di kolom “Voetbal”.
Hampir semua berita sepak bola, baik bond
Indonesier, Belanda, juga Tionghoa, diwartakan oleh koran yang menurut R.A.A
Wiranatakoesoema tak kalah dari surat kabar Indonesia lainnya(2).
Conferentie 14 Desember 1933
Hal menarik muncul di akhir tahun 1933. Dua bond asal Bandung, P.S.I.B. dan N.V.B. menggelar conferentie di H.I.S. Karang-Kapoetran.(3)
Tak tanggung, berita besar bagi “Voetbal
Bandoeng” ini, dimuat di halaman utama Sipatahoenan, 15 Desember 1933.
Diwartakan jika konferensi yang dihadiri pengurus dari P.S.I.B. dan N.V.B.,
membahas penggabungan kedua bond itu
menjadi ikatan baru.
Dalam konferensi ini, N.V.B. ambil peran di awal. Hoesijn (N.V.B. merangkap
voorzitter comite) memaparkan konferensi
ini berkenaan dengan wacana penggabungan dua bond. Soedjono mewakili N.V.B. memaparkan, jika dua bond ini bersatu, maka ini merupakan hal
positif bagi kedua belah pihak. Salah satu keuntungan yang Soedjono maksud,
berkenaan dengan sewa sportpark
Tegallega.
Berbeda dengan perwakilan N.V.B. yang menawarkan beragam keuntungan ketika
dua bond ini bersatu, Anwar
(P.S.I.B.) bersikap diplomatis saat memberi pandangan. Baginya fusie antara P.S.I.B. dan N.V.B. tidak sedikit
pun ditujukan untuk mencari untung. Bagi Anwar, meski tanpa adanya lapangan
sekalipun, bersatunya dua bond Indonesier
asal Bandung ini adalah sebuah keharusan.
Konferensi malam itu berlanjut dengan rancangan pengurus jika fusie tercapai. Anwar (P.S.I.B.) didapuk
sebagai Voorzitter, Joenoes (N.V.B.) Vice Voorzitter, Singgih (P.S.I.B.) 1e Secretaris, Soedarma (N.V.B.) 2e Secretaris, Hendamihardja (P.S.I.B.) 1e Penningmeester, Moenadi (N.V.B.) 2e Penningmeester, O.K. Soedarma
(N.V.B.) Redacteur Orgaan, dan
Djoehana (N.V.B.) Competitielieder.
Tidak diterangkan lebih lanjut bagaimana konferensi yang berlangsung 14
Desember 1933 itu berakhir. Yang pasti konferensi yang digelar malam hari
tersebut, diyakini banyak pihak menghasilkan kesimpulan terbaik, baik bagi
P.S.I.B. maupun N.V.B. Kedua bond
Indonesier asal Bandung tersebut berharap agar bond baru yang mereka impikan dapat segera terbentuk.
Fusie Berhasil, Persib
Terlahir 18 Maret 1934
Minggu, 18 Maret 1934. Mari ingat tanggal ini sebagai hari
bersejarah bagi Persib. Di tanggal dan tahun inilah nama Persib pertama ditulis
di media massa. Hal ini terekam dari arsip Sipatahoenan edisi 19 Maret 1934. Dalam
artikel berjudul “Persib. Almarhoem P.S.I.B.
djeung N.V.B.”(4), singkatan Persib saat itu, merupakan
kependekan dari “Persatoean sepak raga Indonesia Bandoeng”.
Kemunculan nama Persib pada 18
Maret 1934, merupakan hasil dari pertemuan-pertemuan yang melibatkan pengurus dua
bond Indonesier asal Bandung, P.S.I.B.
dan N.V.B. Empat bulan selepas konferensi 14 Desember 1933, para pengurus
P.S.I.B. dan N.V.B. kembali menggelar pertemuan yang pada kesempatan kali ini
digelar di Instituut-Karang-Kapoetran, Kepatihanweg No. 4.
Di hari bersejarah bagi Persib
ini, Hoesijn Kartasasmita, selaku voorzitter
comite, membuka perkumpulan P.S.I.B dan N.V.B. dengan sebuah pidato. Siapa
saat itu menyangka, jika pidato Hoesijn saat fusie dua bond asal Bandung ini, menjadi berharga berpuluh tahun kemudian?
Selanjutnya saya akan salin secara utuh naskah pidato asli Hoesijn Kartasasmita
di hari kelahiran Persib.
SALINAN NASKAH
Pidato Pembuka Hoesijn Kartasasmita 18 Maret
1934
“Rapat
jth.(5)
Atas
kedatangannja Toean-Toean sekalian, saja atas nama Comite, mengoetjapkan
diperbanjak trima kasih, dan sebeloemnja kita memoelai dengan apa-apa jang akan
diperbintjangkan, saja minta dengan hormat, soepaja nanti Toean-Toean soedi
berdiri kira-kira 2 menit lamanja, oentoek meperingatkan (herdenken)
wijlen Toean Joesoef, jang didalam tindakan jang kita andjoerkan, ja’itoe
fusie, termasoek dalam golongan voorstanders unificatie. Moga-moga belian itoe
dirachmat didalam koeboer dan dari fihak kita minta do’anja, soepaja ini fusie
bisa terdjadi dengan tiada koerang soeatoe apa-apa (Vergadering kinten-kinten 2 menit dischors).
Sekarang
saja akan roendingkan apa-apa jang terkandoeng dalam hati saja, berhoeboeng
dengan tjita-tjita ini.
Telah
beberapa boelan, sebeloemnja saja
doedoek didalam kalangan bestuur N.V.B., teroetama terdorong oleh eenheidssfeer saja mempoenjai tjita-tjita oentoek
mempersatoekan kedoea bond jang ada di Bandoeng ini, dan kemoedian bersama-sama
dengan bond-bond itoe membikin persatoean dari semoe club-club maen bola bangsa
kita jang ada di Bandoeng.
Kebetoelan
pada sala satoe vergadering N.V.B.
maka saja dipinta mendjadi anggauta dari bond terseboet, permintaan mana saja
trima dengan senang hati, oleh karena dengan djalan itoe saja poenja
pengharapan, bahwa tjita-tjita saja bisa diandjoerkan dalam itoe bond dahoeloe.
Didalam
vergadering-vergadering N.V.B. sering sekali saja mengemoekakan tengtang fusie
kedoea bond kita ini, dan goena-goenanja, harga-harganja terhadep kepada pihak loearan saja terangkan. Tida
beberapa lama timboel satoe aliran didalam golongan N.V.B. bestuur seoemoemnja,
bahwa persatoean dari club-club itoe bergoena dan berharga sekali.
Matjam-matjam tjonto saja kemoekakan dan voordeelnja persatoean, berhoeboeng
dengan adanja sportpark, djoega saja kemoekakan.
Roepanja
cretiek-cretiek jang ada didalam soerat-soerat kabar terhadap kepada sportpark,
mendjadi satoe dorongan kepada bond-bond itoe dan club-clubnya djoega oentoek
bersatoe. Tida perloe saja roendingkan tentang sportpark, oleh karena disini
boekan tempatnja dan oleh karena saja tentang itoe merasa onbevoegd dan tida
begitoe taoe organisatienja jang sedalam-dalamnja.
Tjoemah
saja bisa bilangkan, bahwa djika kedoea bond kita ini soedah berfusie,
sportpark comite, en block, akan meletakkannja djabatannya sebagai pengoeroes sportpark
dan menjerahkan hal-hal itoe kepada bond-bestuur jang baroe.
Djika itoe
sportpark soedah ada ditangan kita nistjajalah kita akan bisa mengatoer
organisatienja menoeroet kemaoean kita, menilik keadaan-keadaan club-club dan
mengatoer itoe hal seadil-adilnja.
Tjita-tjita saja berhoeboeng dengan fusie, ja’itoe bahwa
ini sebisa-bisa haroes didjadikan dengan kemaoeannja dan tenaganja kedoea bond
itoe.
Djadi kita
akan berdaja oepaja sendiri oentoek bersatoe, dan tidak akan meminta
perantaraan pihak loearan sebeloemnja kita ,,mopo”.
Itoe
tjita-tjita mendapat perhatian dan dimoefakati oleh kawan-kawan saja dan djoega
dimoepakati oleh P.S.I.B. dan N.V.B.
Kira2
4 boelan jang telah laloe maka saja mendapat kawan sefaham dan jang maoe
bekerdja oentoek tjita2 itoe, ja’itoe toean Soedarmaatmadja, jang
oleh N.V.B. dipilih mendjadi anggauta N.V.B. doedoek bersama-sama dengan saja
didalam satoe bond. Beliaulah jang mendjadi tangan-tangan kanan saja didalam
andjoeran ini. Begitoelah saja bekerdja bersama-sama, sehingga pada tanggal 15
December 1934 bisa mengadakan conferentie antara bestuur-bestuur N.V.B. dan
P.S.I.B. di sekolahan Instituut Karang-Kapoetran di Oudekerkhofweg 55. Itoe
konferentie, jang dikoendjoengi oleh segenap bestuur N.V.B. dan P.S.I.B. ada
menjenangkan kepada doea pihak, sehingga kedoea bond itoe berdjandji padanja
bahwa lid-lid bestuur itoe akan sebisa-bisa memadjoekan tjita-tjita jang moelia
ini.
Sehabisnja
conferentie roepanja kedoea pihak itoe soenggoeh-soenggoeh bekerdja oentoek
fusie boektinja tida berapa lamanja saja mendapat chabar dari kalangan P.S.I.B.
bahwa P.S.IB. mengemoefakati fusie itoe.
Didalam
gelederen N.V.B. tida oesah saja terangkan sebab toean-toean djoega tentoe
masih ingat bagimana giatnja club-club dalam jaarvergadering jang telah laloe
terhadap kepada fusie itoe, dan unificatie ditrima oleh 9 club dari N.V.B.
Dalam itoe vergadering dan djoega jang sehabisnja diadakan saja diminta soepaja saja maoe memimpin
rapat-rapat fusie jang akan diadakan permintaan mana saja trima dengan senang
hati.
Didalam
rapat ini sependapatan saja soepaja menggampangkan perkerdjahan dan tida
melamakan tempo maka hal-hal jang berhoeboeng dengan keperloean intern, ta
oesah kita roendingkan didalam rapat ini, lebih baik hal-hal organisatie itoe
kita bitjarakan dahoeloe dalam kalangan bond baroe.
Tentang
soesoenan bestuur bond baroe jang oleh comite nanti akan dikemoekakan sebagai
oesoel dari comite saja berharap soepaja gedachtegang toean-toean ditoedjoekan
kepada persatoean sahadja, djangan mempoenjai pikiran begini dan begitoe agar
soepaja persatoean kita moedah terdjadinja.
Begitoepoen
terhadap kepada nama jang oleh kita akan dioesoelkan belakangan.
Toean-Toean,
sekian pemboekaan saja tentang fusie, dan besar pengharapan saja bahwa ini
rapat akan berboeah.”
Masih Mungkin Berubah
Terang kini, bahwa Persib tak
lahir 14 Maret 1933. Dari berbagai arsip yang ditemukan banyak pihak, tak seorang
pun yakin jika Persib memang lahir pada 14 Maret 1933. Hari-hari ke depan tidak
semestinya dimaknai dengan perenungan mendalam. Bukan juga ajang menampik fakta-fakta
terbarukan. Sejatinya kapan pun Persib lahir, dia ‘kan tetap menjadi anugerah
bagi pencintanya.
Data yang tertulis di Koran
Sipatahoenan edisi 19 Maret 1934 sekalipun belum tentu hasil final.(6)
Edisi yang menggemparkan bobotoh sejak dikupas Atep Kurnia masih memberi teka-teki
yang harus ditemukan jawabannya. Paragraf penutup pada artikel “Persib. Almarhoem P.S.I.B. djeung N.V.B.”
menerangkan jika nama Persib baru akan diajukan ke algemeene ledenvergadering Minggu mendatang.
Belum diketahui secara jelas,
apakah 18 Maret 1934 merupakan penanggalan yang dipilih oleh para pengurus
Persib seusai fusie, atau mereka lebih
senang menunggu hasil penetapan dari algemeene
ledenvergadering? Yang jelas penelusuran ke depannya tak akan terlalu
sulit. Benang merahnya sudah ditemukan, di luar tahun 1933, dan besar
kemungkinan masih di tahun 1934.
Banyak sejarah dalam negeri yang
belum terungkap atau ditutupi kebenarannya. Terkait sejarah Persib, mungkin ini
hanya bagian kecil sejarah negeri yang diberi usia panjang. Usia Persib tak
bisa berbohong. Hampir 90 tahun Persib bertahan dan dicintai pendukungnya.
Tradisi bobotoh dalam mendukung Persib merupakan fatamorgana di belantika sepak
bola tanah air saat ini.
Sejarah bisa terungkap dari para pelaku sejarah hingga arsip yang tertimbun.
Namun prioritas utama tetap pada keasliannya. Data yang tertulis di Koran
Sipatahoenan cukup sulit ditentang dengan dalih kebohongan publik. Perjalanan awal
Persib berdiri, terekam jelas secara garis waktu. Ucapan terima kasih saya
haturkan pada Perpusnas RI yang banyak melakukan digitalisasi naskah.
Sebagai penutup, saya lampirkan susunan pengurus Persib(7) yang
langsung terbentuk di akhir fusie
antara P.S.I.B. dan N.V.B, 18 Maret 1934. Voorzitter:
Anwar (P.S.I.B.), Vice-Voorzitter:
Hoesijn (N.V.B.), 1e Secretaris: Soedarma
(N.V.B.), 2e. Idem: Djen (P.S.I.B.), Penningmeester: Hendarmihardja
(P.S.I.B.), Commissarissen: Prawira,
Moenadi, Mian, Djakaria (Campuran P.S.I.B dan N.V.B.).
Bandung, 18 Maret 2023.
DAFTAR RUJUKAN
(1) NN. 1933. “Voetbal”. Sipatahoenan. 13 Maret 1933.
(2) NN. 1934. “Sipatahoenan-Persbreidel”. Sipatahoenan.
21 Maret 1934.
(3) NN. 1934. “Voetbal Bandoeng”. Sipatahoenan. 15
Desember 1933.
(4) NN. 1934. “Persib. Almarhoem P.S.I.B. djeung N.V.B.”.
Sipatahoenan. 19 Maret 1934.
(5) NN. 1934. “PSIB + NVB = PERSIB”. Sipatahoenan. 19
Maret 1934.
(6) NN. 1934. “Persib. Almarhoem P.S.I.B. djeung N.V.B.”.
Sipatahoenan. 19 Maret 1934.
(7) NN. 1934. “Persib. Almarhoem P.S.I.B. djeung N.V.B.”.
Sipatahoenan. 19 Maret 1934.
----------
Rizki Sanjaya, seorang manusia yang mengagungkan Persib setelah Allah juga Muhammad. Bisa ditemui di semua akun bernama @rizkimasbox.
Sejarah Persib, PSIB, Persib 1933, BIVB, Persib 1934, Sipatahoenan
No comments:
Post a Comment