29 September 2015

Opini: Ospek Untuk Mahasiswa

Pendidikan merupakan sarana untuk menambah pengetahuan, keahlian, serta kebiasaan yang diturunkan dari satu zaman ke zaman selanjutnya melewati proses belajar, latihan, atau penelitian.
Proses belajar bisa melewati jalur sekolah, yang dimulai dari tingkat Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, hingga ke Perguruan Tinggi.
Memasuki tahun ajaran baru 2014/2015, para mahasiswa biasanya diharuskan untuk mengikuti satu  rangkaian kegiatan sebelum akhirnya dinyatakan resmi sebagai mahasiswa universitas tersebut.
Mahasiswa adalah sebutan untuk orang yang sedang mencari ilmu di perguruan tinggi, di satu universitas atau pun perguruan tinggi lainnya.
Sebelum dianggap resmi menjadi mahasiswa. Biasanya, para mahasiswa baru harus menjalankan satu kegiatan yang dibuat oleh kakak tingkatnya sebagai sarana pengenalan keadaan kampus. Kegiatan tersebut sering disebut Ospek (Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus).
Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus, atau yang lebih sering disingkat Ospek. Mempunyai banyak manfaat untuk membekali para mahasiswa baru yang belum banyak mengenal bagaimana keadaan di kampus, dan apa saja kegiatan yang ada di dalam kampus.
Ospek merupakan satu masa yang harus dilalui oleh mahasiswa baru sebelum mereka memasuki jenjang perguruan tinggi. Segala kegiatan di dalamnya dapat menjadi sarana yang baik untuk membangun perilaku baik bagi para mahasiswa baru. Saking pentingnya kegiatan ini, kita dapat turut serta menilai baik-buruknya perilaku si-mahasiswa baru pada awalmereka memasuki jenjang perguruan tinggi. Hal itu tidak lepas dari peran serta penyelenggra dalam membuat rangkaian acara yang positif dan bermanfaat.
Ospek mempunyai berbagai kegiatan di dalamnya. Beberapa kegiatan umum yang ada di setiap Ospek, di antaranya; mengenalkan lingkungan kampus, menambah wawasan mahasiswa baru tentang tata cara menggunakan sarana akademik yang baik dan benar, memberi gambaran mahasiswa baru bagaimana tata cara belajar di perguruan tinggi, serta memberi norma-norma yang ada di kampus, utamanya tata tertib kampus.

Kekerasan dan Peran Kampus
Jika dikelola oleh orang yang tidak benar. Kegiatan Ospek bisa berbeda jauh dengan tujuan-tujuan di atas. Banyak pihak yang membuat kegiatan Ospek menjadi ajang senioritas dan junioritas. Umumnya para senior bisa memberi perintah sesukanya dan perintah tersebut harus dituruti oleh para juniornya. Apabila ada yang melawan atau tidak melaksanakannya, tidak jarang si senior mengeluarkan kata-kata kasar, bahkan ada juga yang melakukan tindak penganiayaan kepada juniornya.
Ada beberapa kasus penganiayaan yang berujung maut bagi mahasiswa baru. Yang terbaru, terjadi di salah satu Institut di daerah Malang. Di mana seorang mahasiswa tewas ketika menjalani rangkaian kegiatan ospek.
Kurangnya pengawasan dari pihak universitas, mempunyai andil besar dengan adanya peristiwa-peristiwa tersebut. Diperlukan peran lebih dari pihak universitas dalam mengawasi jalannya Ospek, sehingga dapat meminimalisir peristiwa seperti itu tidak terulang lagi

Segala persoalan apabila dikelola oleh orang yang benar maka hasilnya pun akan benar. Dengan niat yang benar, serta mempunyai tujuan membangun perilaku yang baik, kegiatan Ospek bisa menjadi satu kegiatan penting bagi para mahasiswa baru. Terlebih jika tujuannya untuk mendekatkan hubungan kekeluargaan dari sang kakak ke sang adik.

Rizki Sanjaya, Mahasiswa Sastra Sunda Unpad
*Dokumen tahun 2014

No comments:

Post a Comment